Penjumlahan
atau pengurangan matriks dapat ditentukan dengan mengoperasikan elemen-elemen
yang bersesuaian dari matriks yang dijumlahkan atau dikurangkan. Matriks-matriks
yang dapat dijumlahkan atau dikurangkan adalah matriks-matriks yang memiliki
ordo sama, sehingga setiap elemen dari matriks yang satu memiliki elemen yang
bersesuaian dengan matriks yang lainnya. Hal ini akan menghasilkan matriks baru
yang memiliki ordo yang sama dari matriks-matriks yang dijumlahkan atau
dikurangkan. Sebagai catatan, aij merepresentasikan elemen dari suatu
matriks, sedangkan [aij]
merepresentasikan keseluruhan dari matriks.
Penjumalahan dan Pengurangan Matriks
Diberikan matriks-matriks A, B, C,
dan D yang memiliki ordo sama.
A + B = C dimana [aij + bij]
= [cij],
A – B = D dimana [aij – bij]
= [dij].
Contoh: Hitunglah penjumlahan dan pengurangan dari matriks-matriks
berikut.
1. A + C
2. A + B
3. C – A
Penyelesaian:
1.
Matriks A dan matriks C memiliki
ordo yang sama, yaitu 3 × 2. Sehingga kedua matriks tersebut dapat dilakukan
operasi penjumlahan sebagai berikut.
2.
Karena matriks A dan B tidak
memiliki ordo yang sama, maka operasi penjumlahan tidak dapat dilakukan pada
kedua matriks tersebut.
3.
Pengurangan matriks C oleh A dapat
dilakukan karena ordo dari kedua matriks tersebut sama. Berikut pengurangan
dari kedua matriks tersebut.
Karena penjumlahan dari
matriks didefinisikan sebagai penjumlahan dari elemen-elemen yang bersesuaian,
maka sifat-sifat dari penjumlahan bilangan real berlaku pada penjumlahan
matriks.
Sifat-sifat Penjumlahan Matriks
Diberikan matriks-matriks A, B, C,
dan Z yang berordo m × n, dengan Z adalah matriks nol. Maka:
A + B = B + A (sifat komutatif)
(A + B) + C = A + (B + C) (sifat asosiatif)
A + Z = Z + A = A (Z adalah identitas penjumlahan)
A + (– A) = (–A) + A = Z (–A merupakan invers penjumlahan dari A)